
Sampah cair atau limbah cair atau air limbah adalah air kotor atau air bekas yang tidak bersih serta mengandung zat-zat atau bahan-bahan yang membahayakan kesehatan manusia atau hewan, terjadinya karena perbuatan manusia. Air limbah atau air buangan adalah sisa air yang dibuang yang berasal dari rumah tangga, industri maupun tempat-tempat umum lainnya dan pada umumnya mengandung bahan-bahan atau zat-zat yang dapat membahayakan bagi kesehatan manusia serta mengganggu lingkungan hidup.
Air limbah (waste water) adalah kotoran dari masyarakat dan rumah tangga dan juga berasal dari industri, air tanah, air permukaan serta buangan lainnya. Dengan demikian air buangan ini merupakan hal yang bersifat umum. Batasan lain mengatakan bahwa air limbah adalah kombinasi dari cairan dan sampah cair yang berasal dari daerah pemukiman, perdagangan, perkantoran dan industri bersama-sama dengan air tanah, air permukaan dan air hujan yang mungkin ada. Dari beberapa definisi limbah cair dapat disimpulkan bahwa limbah cair merupakan gabungan atau campuran dari air dan bahan-bahan pencemar yang terbawa air baik dalam keadaan terlarut maupun tersuspensi yang terbuang dari sumber domestik, industri dan pada saat tertentu tercampur dengan air tanah, air permukaan atau air hujan.
Baca Juga : Sekilas Tentang Mangrove
Air limbah ini berasal dari berbagai sumber, secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi :
1. Air limbah yang bersumber dari rumah tangga (domestic wastes water) yaitu air limbah yang berasal dari pemukiman penduduk. Pada umumnya air limbah itu terdiri dari ekskreta (tinja dan air seni), air bekas cucian dapur dan kamar mandi dan umumnya terdiri dari bahan-bahan organik.
2. Air limbah industri (industrial wastes water) yang berasal dari berbagai jenis industri akibat proses industri. Zat yang terkandung di dalamnya sangat bervariasi sesuai dengan bahan baku yang dipakai oleh masing-masing industri antara lain: nitrogen, sulfide, amoniak, lemak garam-garam, zat pewarna, mineral, logam berat dan sebagainya.
3. Air limbah kota praja (municipal wastes water) yaitu air limbah yang berasal dari daerah perkantoran, perdagangan, hotel, restoran, tempat-tempat umum tempat-tempat ibadah dan sebagainya. Pada umumnya zat-zat yang terkandung dalam jenis air limbah ini sama dengan air limbah rumah tangga.
Gambar : Ilustrasi Limbah Sampah Mencemarkan Air (sumber : www.pexels.com)
Sesuai dengan sumber asalnya, maka air limbah mempunyai komposisi yang sangat bervariasi dari setiap tempat dan setiap saat. Akan tetapi, secara garis besar zat-zat yang terdapat di dalam air limbah dapat dikelompokkan menjadi Air (99,9%) dan Bahan Padat (0,1%) yang terdiri dari organik dan anorganik. Organik mengandung Protein (65%), Karbohidrat (25%) dan Lemak (10%). Dan anorganik mengandung butiran, garam dan metal. Susunan air kotor tersebut akan ditemui dalam tiga komponen utama yaitu bahan padat, bahan cair, dan bahan gas. Ketiga bahan tersebut berada dalam air limbah dalam bentuk : Bahan mengapung disebut floating material, Bahan yang larut atau dissolved solids, Bahan koloidal atau colloids, Bahan mengendap atau sediment, Bahan yang melayang atau dispersed solids/suspended solids.
Baca Juga : Pengembangan Ekonomi Biru Sebagai Pelindung
Beberapa dampak/gangguan yang disebabkan oleh air limbah, antara lain:
1. Gangguan terhadap kesehatan
Air limbah sangat berbahaya terhadap kesehatan manusia mengingat bahwa banyak penyakit yang dapat ditularkan melalui air limbah. Air limbah ini ada yang hanya berfungsi sebagai media pembawa saja seperti penyakit kolera, radang usus hepatitis infektiosa serta schistosomiasis. Selain sebagai pembawa penyakit di dalam air limbah itu sendiri banyak terdapat bakteri patogen penyebab penyakit, seperti: virus vibrio, colera, salmonella spp, higella spp dan lain-lain.
2. Gangguan terhadap kehidupan biotik
Dengan banyaknya zat pencemar yang ada di dalam air limbah maka akan menyebabkan menurunnya kadar oksigen yang terlarut di dalam air limbah akan menyebabkan kehidupan di dalam air yang membutuhkan oksigen akan terganggu, dalam hal ini akan mengurangi perkembangannya. Selain matinya ikan dan bakteri-bakteri di dalam air juga dapat menimbulkan kerusakan pada tanaman dan tumbuhan air.
3. Gangguan terhadap keindahan
Dengan semakin banyaknya zat organik yang dibuang oleh perusahaan yang memproduksi bahan organik, maka setiap hari akan dihasilkan air limbah yang berupa bahan-bahan organik dalam jumlah yang sangat besar. Ampas yang berasal dari industri-industri ini perlu dilakukan pengendapan terlebih dahulu sebelum dibuang ke saluran air limbah akan tetapi memerlukan waktu yang sangat lama. Selama waktu tersebut maka limbah mengalami proses pembusukan dari zat organik yang ada di dalamnya. Sebagai akibat selanjutnya adalah timbulnya bau hasil penguraian dari zat organik yang sangat menusuk hidung. Disamping bau yang ditimbulkan, maka dengan ampas akan memerlukan tempat yang banyak dan mengganggu keindahan tempat di sekitarnya. Selain bau dan tumpukan ampas yang mengganggu, maka warna limbah yang kotor akan menimbulkan gangguan pemandangan yang tidak kalah besarnya.
4. Gangguan terhadap kerusakan benda
Apabila air limbah mengandung gas karbondioksida yang agresif, maka mau tidak mau akan mempercepat proses terjadinya karat pada benda yang terbuat dari besi serta bangunan air kotor lainnya. Dengan cepat rusaknya benda tersebut maka biaya pemeliharaannya akan semakin besar juga, yang berarti akan menimbulkan kerugian material.
Editor: - Nurul Khairi, Ruang Maritim Indonesia, 2022.